Rian Nofiandri “SEKOLAH KIMIA DI KOTA PADANG : DARI SAKMA HINGGA SMAKPA (1964-2011)”

Skripsi ini berjudul “SEKOLAH KIMIA DI KOTA PADANG : DARI SAKMA HINGGA SMAKPA (1964-2011)” yang termasuk dalam kategori penulisan sejarah pendidikan dan menggunakan pendekatan sejarah sosial. Sekolah ini merupakan suatu lembaga pendidikan kejuruan di bidang kimia analisis yang ada di Sumatera Barat khususnya di Kota Padang, dengan program belajar 4 (empat) tahun. Skripsi ini menggunakan metode penelitian sejarah yakni melalui heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara : penelitian perpustakaan untuk mendapatkan sumber-sumber tertulis dan arsip-arsip serta dilakukan juga penelitian lapangan dengan melakukan wawancara guna mendapatkan sumber-sumber lisan yang dibutuhkan untuk mendukung penulisan skripsi ini. Perubahan nama dari Sekolah Analis Kimia Menengah Atas (SAKMA) menjadi Sekolah Menengah Analis Kimia Padang (SMAKPA) dilakukan Pada tanggal 24 Juni 1985 melalui SK Menteri Perindustrian nomor 234/M/SK/6/1985. Gedung atau ruang belajar yang digunakan pertama sekali adalah menumpang pada SMP Negeri 2 Padang yang letaknya di jalan Pasar Ambacang, Proses berlajar mengajar hanya bisa dilaksanakan pada sore hari. Tahun 1967 SAKMA pindah ke jalan Kelenteng No. 319, menempati lantai satu dan lantai dua pada waktu itu ditempati SSRI (Sekolah Seni Rupa Indonesia). Tahun 1972/1973 dimulai pembangunan sekolah yang berlokasi di Jalan Ir. H. Juanda No. 2 Padang. Perubahan nama dan lokasi sekolah juga berimbas pada fasilitas sekolah yang baik, yang mana fasilitas pada sebelumnya masih kurang memadai dalam melakukan praktek masih dilakukan ditempat lain, dilokasi yang baru fasiltas yang ada disekolah sudah memadai dalam melakukan praktek dan dapat dilakukan didalam sekolah serta memiliki labor sendiri. Perkembangan SAKMA dilihat dari dua periode, yakni periode I tahun 1964-1985 dan periode II tahun 1985-2011. Perbedaan antara kedua periode sekolah tersebut, diantaranya periode I sekolah ini bernama SAKMA dan dibawah nauangan Yayasan Imam Bonjol, periode II bernama SMAK Padang dan Yayasan Imam Bonjol menyerahkan pengelolaan SMAK Padang sepenuhnya kepada Departemen Perindustrian tepatnya pada tahun 1993. Perbedaan lainnya terlihat pada kurikulum pendidikan, dimana periode I pada awal berdirinya SAKMA Kurikulum dan silabus untuk sementara berpedoman pada SAKMA Bogor, serta murid dipersiapkan untuk bekerja di bidang analis kimia, sedangkan periode II lebih ditekankan pada pendidikan keahlian analis kimia dan menggunakan konsep-konsep pendidikan yang lebih mendetail serta didukung fasilitas dengan teknologi. Kata kunci : Pendidikan, SMK, Sekolah Kimia, SAKMA